Rabu, 12 November 2014

LEADER AND LEADERSHIP


Manusia muda zaman ini adalah manusia yang tidak konkrit, senang membuat wacana besar namun tidak mampu merealisasikan, hanya sekadar omong besar. Senang sekali membuat standar/aturan tapi tidak cukup tahu untuk mengindahkan peraturan tersebut. Bercita-cita ingin memimpin bangsa dan negara bahkan dunia tapi mengurus diri sendiri saja belum tuntas. Dalam hidup ini ada hal kecil namun mendasar pengaruhnya terhadap kesuksesan kepemimpinan. Berbicara memimpin negara Indonesia bahkan dunia harus dicapai dengan tindakan-tindakan kecil yang konkrit diukur dari seberapa berhasil anda memimpin diri anda sendiri. Satu contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari yaitu tidak bisa bangun dengan sendirinya untuk melakukan sholat malam Qiyamul Lail dengan kata lain harus dibangunkan itu pun dengan susah payah. Suatu kekonyolan bila orang yang seperti itu bercita-cita ingin memimpin bangsa. Contoh kecil lain ketika melihat benda berserakan di ruang tamu, sendal tidak tersusun rapi, piring kotor diatas washtafel, kamar mandi yang kotor, lemari berantakan, dan tempat tidur tidak rapi namun       No One Care, tak seorang pun yang peduli untuk merapikan, menata, dan membersihkannya. Bagaimana mungkin suatu negara dipimpin oleh orang-orang yang seperti ini, jangankan untuk merawat bangsa bahkan merawat dirinya sendiri pun tidak mampu.
Berikut beberapa simptoma yang pada umumnya terdapat dalam diri Mahasiswa :
1.    Mengabaikan Waktu
2.    Mudah sekali membatalkan janji sepihak dengan berbagai alasan yang sangat egois
3.    Menunda-nunda pekerjaan termasuk tugas kuliah dan organisasi
4.    Pengabaian hal-hal kecil misalnya kekusutan jadwal pribadi, kamar/ruang belajar yang berantakan

5.    Terjebak pada tradisi dan sejarah
6.    Tidak ada Concern of Quality
7.    Mempertentangkan prestasi akademik, aktivis sosial, kesalehan pribadi, dan relasi personal.

Simptoma-simptoma tersebut merupakan gambaran real kelakuan-kelakuan mahasiswa zaman sekarang sebagai manusia muda yang akan menjadi penerus bangsa. Sangat memprihatinkan sekali bila bangsa ini dipimpin oleh manusia yang suka menomorduakan hal-hal kecil, padahal dari hal yang kecil akan berefek pada hal yang besar. Mereka yang tidak pandai menata hidupnya adalah orang-orang yang tidak mengerti akan Tiga Penghormatan Dasar (Tree Basic Respect).

Tree Basic Respect
1.    Respect to People
2.    Respect to Time
3.    Respect to System

Tiga hal inilah yang menjadi landasan kehidupan dalam memimpin baik diri sendiri maupun orang lain untuk malakukan perubahan-perubahan positif dalam upaya menempuh dan meraih kehidupan yang lebih baik dan terarah. Tiga hal yang tidak boleh sampai terlupakan bila ingin melakukan perubahan-perubahan kecil maupun besar.

“Seorang pemimpin akan disebut pemimpin ketika dia telah melakukan perubahan, namun tidak akan ada seorang pemimpin tanpa ada respect dari orang yang dipimpin. Berusahalah melakukan perubahan walau itu kecil, karena tidak ada hal besar tanpa hal kecil. Mulailah dari sekarang karena pepatah mengatakan lebih baik mandi keringat dalam latihan, dari pada mandi darah dalam perang.”

Zaman sudah sangat berubah dimana Challange berubah menjadi semakin kompleks. Kebutuhan akan skill individu dari general menjadi spesialis, artinya adalah sekarang zamannya orang-orang spesialis dengan bakat dan kemampuan yang menonjol membidangi satu keahlian bukan lagi zaman generalis yang memiliki semua kemampuan tapi hanya sedikit-sedikit dari banyak kemampuan. Oleh karena itu pentingnya perubahan untuk membawa diri agar tidak ketinggalan jauh dengan orang lain. Ini adalah zamannya aduh kecepatan dimana orang yang melakukan perubahan lebih cepat maka dialah yang memimpin (Turbulence). Pada hakekatnya makna perubahan merupakan pergerakan dengan kecepatan melebihi kecepatan lingkungan. Artinya bila perubahan statis maka bersiaplah menjadi orang yang kalah. Perlu di ingat bahwa “Amanah yang ada di pundakmu lebih banyak dari waktumu yang terbatas”, maka gunakanlah waktumu sebaik mungkin untuk melakukan perubahan menghadapi Challange yang semakin kompleks ini.

Manusia harus sadar dimana dia berada dan sudah sampai mana yang telah dia lakukan dan kemudian menyiapkan diri untuk mengahadapi challange. Dimulai dari mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing. Kemudian seiring berjalannya waktu dari potensi akan berubah menjadi kompetensi dan selanjutnya menjadi reputasi. Dalam perjalanan tersebut maka akan ditemukan hal-hal yang bersifat penting dan genting. Maka aturlah jadwal untuk hidup yang lebih tertata karena “Semakin mampu orang mengatur jadwal hidupnya maka semakin sedikit hal-hal yang penting dan genting”. Hakekatnya hal yang penting akan menjadi biasa ketika itu sudah dibiasakan dikerjakan sesuai waktunya.  Oleh karena itu “Tatalah hidup anda sehingga segala urusan masuk pada zona penting tapi tidak genting”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar