Minggu, 04 Januari 2015

AKU DAN IBU

Cipt. Nurul Surya Wandani
(19 Oktober 2014)

Ketika itu aku berdiam...
Diam menyendiri bersembunyi dibalik selimut biru
Terbayang di belakang masa ini
Waktu ku sudah di masa muda ku
Warna-warni, hitam, abu-abu
Catatan di benakku hampir termakan debu
Bukan hitam... bukan abu-abu
Tapi warna-warni yang syahdu
Begitu merayu... Sangat merayu       
Oh...begitu merayuku
Ku usap debu itu perlahan
Dengan dua jari di dahi
Sambil berbaring menatap langit
Warna-warni kusam
Menjadi berwarna-warni
Warna-warni pun kian membias
Perasaan ku sedikit mengintip
Tampaklah ia...Masa pelangi di masa kecil ku
Masa kecil di bawah tudung kasih Ibu
Ibu ku seorang pencipta pelangi
Hanya aku....untuk aku....
Aku yang selalu kau manja
Di saat bibir ini meraung
Kau ayun aku dalam pelukan mu
Ke kiri dan ke kanan..
Katamu dengan hati gembira
Anak ku sayang jangan menangis
Tak lupa canda dengan suara beralun
Beralun-alun dan merdu
Rasa mu pun tak kunjung tipis
Sampai bibir ku luluh karenamu
Kembali tersenyum dan tertawa
Rasa mu tetap terjaga
Sang pencipta pelangi ku
Perasaan ku kembali mengintip
Tampak banyak warna-warni di sana
Begitu bahagia....Sangat bahagia
Oh....begitu  membahagiakanku
Kau ada saat aku butuh
Kau tahu apa yang aku butuh
Aku yang selalu kau cinta
Aku yang selalu kau sayang
Aku yang selalu kau jaga
Aku yang selalu kau timang
Cinta mu juga sayang mu
Menjagaku dalam timang mu
Hanya aku....untuk aku....
Hilanglah debu itu
Kini tinggallah kenangan
Masa pelangi di masa kecil ku
Masa kecil di bawah tudung kasih ibu
Ibu...pencipta pelangi dalam hidup ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar